UPAYA PENGUATAN KAPASITAS PENERAP STANDAR MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DAN JAGUNG DI NTB
#SobatTani, Kegiatan Penguatan Kapasitas Penerap Standar diselenggarakan tanggal (15/12/2023) di Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat. Acara dihadiri oleh berbagai komponen sebagai pelaku utama dalam penerapan standar, yaitu: Penyuluh Pertanian, POPT, PBT, petani, penangkar benih dan KWT se kabupaten Sumbawa Barat.
Dalam kegiatan ini turut hadir antara lain: Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB yang diwakili oleh Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat, Balai Besar Penerapan Standar Instrumen Pertanian dan Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian NTB.
Acara diawali dengan sambutan oleh Dr. Ir. Nandang Sunandar, MP dari Balai Besar Penerapan Standar Instrumen Pertanian. Dalam sambutannya, disampaikan terkait pentingnya data luas tambah tanam (LTT) untuk dapat memprediksi adanya potensi kekurangan beras. Dilanjutkan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk dalam mendukung upaya peningkatan produksi padi dan jagung melalui peningkatan kapasitas para penerap standar.
“NTB memiliki potensi besar, NTB merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang bisa mengekspor jagung. Olehnya, mari jaga momentum ini, kita bersilaturrahmi hari ini untuk meningkatkan produksi padi dan jagung mendukung swasembada pangan”.
Dalam sambutannya, dari Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat, (Ir. M. Saleh, M.Si). Dalam kegiatan ini Kepala Dinas menyampaikan bahwa Kabupaten Sumbawa Barat merupakan wilayah yang memiliki potensi padi dan jagung dengan luas baku sawah 9.576 ha dan luas baku lahan kering 10.533 ha menurut data polygon, dan memiliki 2 bendungan. Potensi ini diharapkan dapat mendukung kebijakan nasional peningkatan produksi padi dan jagung. Kabupaten Sumbawa Barat diharapkan akan menjadi kabupaten sumber benih guna mendukung kemandirian benih di KSB dan memenuhi kebutuhan benih di kabupaten lainnya di NTB.
Dalam arahannya, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB yang diwakili oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan, (L. Mirza Amir Hamzah B., SP, MM). Beliau menyampaikan bahwa target 2024 NTB harus meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) menuju IP 400. Kita harapkan KSB bisa segera melaksanakan IP 400 dan PPL sebagai garda terdepan.
“Ada 5 daerah di Indonesia yang mampu meningkatkan produksi, salah satunya NTB. Saya ucapkan terima kasih telah berbuat untuk Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan”.
Pada kegiatan ini juga dilakukan penyerahan benih Varietas Unggul Baru (VUB) padi terstandar yaitu benih padi umur genjah antara lain Inpari Padjajaran Agritan, Cakrabuana Agritan, dan varietas yang memiliki potensi hasil tinggi dan toleran terhadap penyakit Blas yaitu Inpari 48 Blas serta varietas padi potensi hasil tinggi dan tahan terhadap HDB yaitu Inpari 32. Jumlah benih yang didiseminasikan 550 kg kepada 20 kelompok tani di 3 Kecamatan yang merupakan sentra padi di Kabupaten Sumbawa Barat. Diseminasi benih padi ini merupakan salah satu alternatif pilihan untuk meminimalisir potensi kegagalan panen akibat fenomena elnilo khususnya di Kabupaten Sumbawa Barat.
Kepala BSIP NTB menyampaikan bahwa NTB memiliki luas baku laha sawah 234.542 ha, dimana produksi padinya meningkat 6% pada tahun 2023 dan surplus dalam penyediaan beras. Sementara kabupaten Sumbawa Barat memiliki luas baku sawah 9.577 ha dan lahan kering yg ditanami jagung 10.955 ha. Luas sawah tergolong memiliki peluang untuk memproduksi benih, baik benih padi maupun benih jagung hibrida. Hal ini penting untuk memenuhi kebutuhan benih, dan menjadi usaha bagi para penangkar benih...
Sebagai upaya peningkatan kapasitas bagi penerap standar, disampaikan materi dari BSIP NTB terkait Standar Budidaya Produksi Benih Padi Inbrida yang disampaikan oleh Sabar Untung, SP dan materi terkait Standar Produksi Benih Jagung Hibrida yang disampaikan oleh Kepala BSIP NTB untuk memotivasi penangkar dalam menyiapkan kebutuhan benih di kabupaten Sumbawa Barat sekaligus menjadi usaha bisnis...
Antusiasme peserta dalam kegiatan ini sangat besar terlihat dari feed back yang diberikan berupa pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang telah disampaikan. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan para penerap standar (petani, penyuluh, POPT, PBT) untuk mendukung peningkatan produktivitas padi dan jagung mendukung program prioritas Kementerian Pertanian.